Senin, 02 Maret 2015

METODE PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN



METODE PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN

Dalam ilmu penyakit tanaman dikenal istilah “segitiga penyakit” yaitu : 

  1. Tanaman 
  2. Patogen penyebab penyakit 
  3. Lingkungan  

Tanaman akan mengalami keadaan yang disebut penyakit hanya jika ketiga faktor "segitiga penyakit" ini terpenuhi. Artinya, penyakit hanya akan terjadi jika :

  1. Tanaman memiliki ketahanan yang Rentan
  2. Patogen penyebab penyakit mempunyai virulensi yang kuat
  3. Lingkungan mendukung perkembangan patogen 

Upaya pengendalian penyakit tanaman pada prinsipnya adalah upaya untuk merekayasa ketiga faktor “segitiga penyakit” tersebut sehingga tanaman tidak sampai mengalami kerusakan.



Ada beberapa metode pengendalian penyakit yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.   Metode Pengendalian Secara Kultur Teknis
Pengendalian secara kultur teknis adalah cara pengendalian dengan menggunakan langkah-langkah bercocok tanam (kultur teknis) yang lazim dan tepat dengan mengelola lingkungan sedemikian rupa, sehingga dapat mencegah infeksi patogen, mengurangi peningkatan patogen, mencegah kerusakan, serta menguntungkan bagi musuh alami dan mikro organisme antagonis.
Bebera prinsip pengendalian penyakit tanaman  dengan kultur teknis, yaitu :
a.    Menggunakan lahan yang tidak mengandung patogen (noninfested area).
b.    Menggunakan bahan perbanyakan (bibit)  yang bebas dari patogen (noninfectious  
       planting  materials)
c.    Memelihara tanaman dengan baik untuk mengurangi adanya serangan (cropmaintenance
       and therapy).

2.   Metode Pengendalian Secara Fisik-Mekanik
Pengendalian secara fisik adalah teknik pengendalian menggunakan atau mengubah lingkungan fisik sehingga dapat menimbulkan kematian pada jasad pengganggu dan mengurangi populasinya. Sedangkan pengendalian secara mekanik adalah suatu cara pengendalian menggunakan cara-cara mekanik dengan tangan ataupun dengan alat dan bahan lain, dengan tujuan mematikan atau memindahkan jasad pengganggu tanaman.
3.   Metode Pengendalian Dengan Tanaman Tahan
Pengendalian dengan tanaman tahan adalah suatu teknik pengendalian dengan menanam atau menggunakan bahan perbanyakan yang tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Tanaman tahan adalah tanaman yang menderita kerusakan lebih sedikit bila dibandingkan dengan tanaman lain dalam keadaan populasi hama dan penyakit serta lingkungan yang sama.
Ketahanan tanaman ada dua, yaitu :
a.  Ketahanan genetik, adalah sifat ketahanan yang dimiliki tanaman yang merupakan sifat
     asli atau terbawa turunan secara genetik.
b.  Ketahanan ekologi, merupakan sifat ketahanan yang tidak dikendalikan oleh faktor
     genetik, tetapi sepenuhnya disebabkan oleh factor lingkungan.  Ketahanan ini disebut juga
     dengan ketahanan yang kelihatan (apparent resistance) atau ketahanan palsu
     (pseudo resistance).

Sifat ketahanan tanaman sendiri ada 3:

  1. Tahan,  artinya tanaman tahan terhadap serangan penyakit sehingga meskipun ada patogen penyebab penyakit dan lingkungan mendukung, tanaman tidak akan mengalami sakit.
  2. Toleran, artinya tanaman masih bisa mengalami serangan penyakit tetapi masih mampu mentolerir sehingga tidak mengalami kerusakan yang berarti secara ekonomis.
  3. Rentan, artinya tanaman sangat mudah terserang penyakit meskipun jumlah patogen sangat sedikit.

4.   Metode Pengendalian Secara Biologi
Pengendalian secara biologi adalah suatu teknik pengendalian yang dengan sengaja menggunakan organisme hidup (makhluk hidup) yang bukan dari jasad pengganggu tanaman, dengan tujuan untuk mengendalikan serangan  penyakit.
Pengendalian biologi terhadap penyakit pada umumnya terjadi melalui mekanisme antagonisme, yaitu melalui peristiwa dimana organisme yang satu menghambat perkembangan pertumbuhan organisme lain.   Antagonisme terjadi dengan tiga cara, yaitu :
a.  Kompetisi, adalah antar organisme terjadi persaingan atau perebutan ruangan atau keadaan
     yang telah tersedia secara langsung, yaitu perebutan terhadap nutrisi, cahaya, air, oksigen,
     dan sebagainya.
b.  Antibiosis, adalah suatu mikroorganisme antagonis menghasilkan senyawa kimia
     (antibiotik) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme lainnya yang
     bertindak sebagai patogen penyebab penyakit.
c.  Parasitisme, adalah mikroorganisme yang dapat langsung menghisap makanan dari
     organisme lain yang bertindak sebagai patogen penyebab penyakit.
5.    Metode Pengendalian Secara Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah suatu teknik pengendalian penyakit dengan menggunakan bahan kimia  agar tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman.   Secara umum bahan kimia yang digunakan adalah pestisida.
6.    Metode Pengendalian Dengan Peraturan
Pengendalian secara peraturan adalah suatu teknik pengendalian yang menggunakan peraturan dan undang-undang, dengan tujuan untuk mencegah masuknya atau menyebarnya jasad-jasad pengganggu tanaman dari suatu negara kenegara lain atau dari wilayah satu dengan wilayah lain.  Peraturan perundang-undangan yang digunakan adalah UU No. 12 tahun 1992 tentang system budidaya tanaman, UU No. 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, hewan, dan tumbuhan, dan UU No. 6 tahun 1995 tentang perlindungan tanaman.


                                                                     Written and posted by Winarno, S.P.
                                                                                        (Asisten Litbang PTPN 7 Distrik Cinta Manis)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar