UJI KETAHANAN VARIETAS
TERHADAP PENYAKIT BUSUK AKAR DAN PANGKAL BATANG
(JAMUR Xylaria spp.)
(LAPORAN HASIL PERCOBAAN)
Oleh: Winarno, S.P.
(Asisten Proteksi Litbang PTPN 7 Distrik Cinta Manis)
SUMMARY
Rotten Roots
and Stump Disease is caused by a pathogenic fungi Xylaria spp. with symptoms of yellowing and wilting plants followed the
decay of the roots and stem. If the base of the stem cut will appear
distinctive black stripe. Under certain conditions on the stump overgrown
fungal stroma dark gray with a white tip. This disease begins to develop and
become a serious problem in the Cinta Manis sugarcane plantations in 2014 (KTG 13/14).
One possible control method for controlling Rotten Roots and Stump Disease (Xylaria spp.)
is the use of resistant varieties.
However, to implement this method is still constrained by the lack of
references to sugarcane crop varieties that are resistant to pathogenic fungi Xylaria spp
.. To that made this experiment entitled "Varieties Resistance Test
Against Rotten Roots and Stump Disease (pathogenic fungi Xylaria spp.)" , This experiment is intended to get overview resistance properties of
each variety in the District Cinta Manis against pathogenic fungi Xylaria spp. so that it can support
the effort to control Rotten Roots and Stump Disease.
Experiments conducted on 26 varieties of existing varieties in District Cinta Manis sugarcane
plantation with 4 repetitions for each variety. This
experiment was conducted from September 8, 2014 until June 1, 2015 in Location
Experimental Research District Cinta Manis.
The results showed that there are no varieties that really RESISTANT against
pathogenic fungi Xylaria spp. (all tested varieties infected by Xylaria spp.). However, there are at least 5 varieties that are relatively more TOLERANT than other varieties, as : PS 881, PS 864, PS
882, PSJT 941, and PSJK 922.
It also found there are at least 7 varieties very SUSCEPTIBLE than the
other varieties, as : ROC 14, KENTUNG, CM 0903, TLH 2, ROC 22, KK, and NXI 13.
TUJUAN
PERCOBAAN
Tujuan percobaan adalah untuk
mengetahui daya tahan varietas-varietas tanaman tebu yang ada di Distrik Cinta
Manis terhadap penyakit Busuk Akar dan Pangkal Batang (Xylaria spp.) dalam rangka mendukung upaya pengendalian penyakit
dengan Metode Tanaman Tahan.
MEKANISME
PERCOBAAN
Percobaan
dilakukan pada semua varietas tanaman tebu yang ada di Distrik Cinta Manis,
baik varietas baru maupun varietas lama.
Prosedur
percobaan:
·
Sebelum
pelaksanaan percobaan,
dilakukan pengumpulan stroma jamur Xylaria dari petak-petak yang
sebelumnya terserang Xylaria. Stroma
jamur dipilih yang belum terbuka (masih seperti korek api).
·
Media
tanam menggunakan tanah yang dimasukkan ke dalam pot yang terbuat dari jerigen
plastik ukuran 20 liter yang dipotong 2 bagian (1 jerigen jadi 2 pot).
·
Stroma
jamur Xylaria dicampur dengan tanah (media tanam) dengan “dosis” 2 kelompok
stroma jamur untuk setiap pot.
·
Semua
varietas yang hendak diuji ditanam pada pot yang berisi media tanam yang telah
dicampur dengan stroma jamur, diulang 4 pot per varietas (4 ulangan).
·
Bibit
yang digunakan adalah bibit bagal mata dua,
ditanam 2 bagal per pot media tanam, sehingga setiap pot ditanam sebanyak 4 mata bibit.
·
Perawatan
tanaman sesuai baku teknis budidaya.
·
Pengamatan
dilakukan setiap bulan sekali sampai tanaman berumur 9 bulan.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan:
1. Jerigen plastik
ukuran 20 liter = 52 pcs
2.
Cangkul
= 1 pc
3.
Parang
= 1 pc
4.
Jaring
= 120 mtr
5.
Terpal
plastik = 40 mtr
6.
Tali
= 80 mtr
7.
Tanah
= 1 dump truck
8.
Stroma
jamur Xylaria = 208 kelompok
9.
Selang
air = 100 mtr
10. Pupuk
Urea = 3.0 kg
11. Pupuk
TSP = 2.5 kg
12. Pupuk
KCl = 2.5 kg
13. Bibit
tanaman tebu = 26 varietas @ 4 x 2 bagal mata 2
Percobaan dilaksanakan mulai bulan September 2014 s.d. bulan Juni 2015.
PEMBAHASAN
Dinamika Populasi
Populasi jumlah
batang tertinggi dicapai rata-rata pada umur 2-4 bulan dan kemudian semakin
menurun hingga tanaman berumur 7 bulan.
Pada umur di atas 7 bulan, populasi sudah stabil. Dinamika populasi terjadi akibat adanya
pertumbuhan tunas dan anakan yang menyebabkan peningkatan populasi jumlah
batang, serta adanya kematian tanaman yang menyebabkan penurunan populasi
jumlah batang tanaman uji. Kematian
tanaman uji yang terjadi hingga umur 7 bulan disebabkan oleh adanya interaksi
kompetitif sesama tanaman uji di masing-masing pot dalam mendapatkan ruang dan
nutrisi. Tidak ditemukan adanya tanda
terserang Xylaria pada tanaman yang mati hingga umur 7 bulan.
Jumlah Batang
Salah satu
parameter yang diamati pada pengamatan akhir adalah jumlah batang masing-masing
varietas uji. Varietas uji dengan jumlah
batang terrendah adalah varietas CW 06 dan PS 862 dengan jumlah batang
rata-rata 3,3 batang per pot. Varietas
dengan jumlah batang tertinggi adalah varietas PSJK 922 dengan jumlah batang
rata-rata 7,0 batang per pot perlakuan. Jumlah batang tersebut merupakan
perkembangan dari bibit yang ditanam pada pot perlakuan sejumlah 4 mata per pot
perlakuan.
Jumlah Batang Terserang Xylaria
Dari hasil pengamatan diperoleh ada 5 varietas uji dengan
serangan Xylaria cukup rendah (12,5 % s.d. 28,6 % terserang Xylaria), yaitu
varietas PS 881, PS 864, PS 882, PSJT 941 dan PSJK 922. Sedangkan tingkat serangan yang sangat tinggi
(di atas 80 % terserang Xylaria) ditemukan pada 7 varietas uji, yaitu NXI 13,
KK, ROC 22, TLH 2, CM 0903, Kentung, dan ROC 14.
Jumlah Batang Mati Karena Xylaria
Dari hasil
pengamatan diperoleh ada 5 varietas uji dengan jumlah batang yang mati akibat
terserang Xylaria dengan persentase cukup rendah (12,5 % s.d. 20,8 % mati terserang
Xylaria), yaitu varietas PS 881, CW 06, PS 864, PS 882, dan PSJT 941. Sedangkan tingkat kematian akibat Xylaria yang
sangat tinggi (di atas 70 % mati terserang Xylaria) ditemukan pada 6 varietas
uji, yaitu KK, NXI 13, Kentung, CM 0903, ROC 22, dan ROC 14.
Jumlah Stroma
Dari hasil
pengamatan, tidak ditemukan adanya stroma jamur Xylaria pada semua varietas
uji. Stroma jamur Xylaria biasanya akan
muncul pada kondisi ekstrim saat jamur kehabisan makanan sehingga untuk bisa survive jamur Xylaria
akan membentuk stroma yang mengandung spora jamur.
Panjang Batang
Panjang batang
tertinggi ditemukan pada Varietas PS 862, PSJT 941, PS 5051, PS 864, dan PS 882 dengan rata-rata panjang batang
antara160,7 cm s.d. 183,5 cm. Sedangkan
panjang batang terrendah ditemukan pada varietas CM 0901, CW 1101, TLH 2, NXI
13, dan PS 851 dengan panjang batang rata-rata 104,5 s.d. 127,8 cm.
Ranking Varietas Uji
Dengan
memperhitungkan parameter pengamatan jumlah batang, jumlah batang terserang
Xylaria, jumlah batang yang mati akibat Xylaria, dan panjang batang, disusun
ranking varietas uji dari performa terbaik hingga performa terburuk dengan
skala ranking dari 1 s.d. 26 dimana ranking 1 menunjukkan performa terbaik,
sedangkan ranking 2 hingga ke 26 menunjukkan performa yang semakin menurun.
KESIMPULAN
Dari hasil
pengamatan pada percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tidak ada satupun varietas uji yang
benar-benar TAHAN terhadap jamur pathogen Xylaria
spp.
( semua varietas uji terinfeksi jamur pathogen Xylaria spp.).
2. Varietas yang relatif lebih
TAHAN/TOLERAN dibanding varietas uji yang lain :
3. Varietas yang relatif lebih
RENTAN dibanding varietas uji yang lain :
4. Varietas
uji dengan performa terbaik berdasarkan Ranking Varietas dengan parameter
jumlah batang, jumlah batang terserang Xylaria, jumlah batang mati akibat
Xylaria, dan rata-rata panjang batang :
5. Varietas
uji dengan performa terburuk berdasarkan Ranking Varietas dengan parameter
jumlah batang, jumlah batang terserang Xylaria, jumlah batang mati akibat
Xylaria, dan rata-rata panjang batang :
Written and posted by Winarno, S.P.
(Asisten Litbang PTPN 7 Distrik Cinta Manis)